Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PENINGKATAN
KEMAMPUAN MEMBACA EKSTENSIF TEKS BERITA MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS
VIII-A MTs. DARUSSALAM KANTEN TRUCUK BOJONEGORO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Abstrak
Penelitian yang
berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca
Ekstensif Teks Berita melalui Metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) Siswa Kelas VIII-A MTs. Darussalam Kanten Trucuk Bojonegoro Tahun
Pembelajaran 2012/2013.” ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, antara lain
siswa kelas VIII-A MTs. Darussalam masih kesulitan dalam mendata masalah-masalah dari
tiap-tiap berita yang bertopik sama, kesulitan menentukan masalah utama dari
tiap-tiap berita, kesulitan menyimpulkan kesamaan dan perbedaan masalah melalui
kegiatan membandingkan beberapa teks berita yang dibacanya. Selama ini guru
hanya melakukan pembelajaran dengan metode ceramah. Metode yang menyebabkan siswa jenuh pada saat
pembelajaran membaca. Metode CIRC merupakan suatu program komprehensif untuk
pengajaran membaca dan menulis pada kelas-kelas tinggi di sekolah menengah pertama
dan atas. Siswa bekerja dalam tim belajar kooperatif yang beranggotakan empat
orang.
Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah (1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas
guru dalam pembelajaran membaca ekstensif teks berita melalui metode CIRC (2)
Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca ekstensif
teks berita melalui metode CIRC (3) Bagaimanakah penigkatan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran membaca ekstensif teks berita melalui metode CIRC.
Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan peningkatan aktivitas
guru dalam
pembelajaran membaca ekstensif teks berita melalui metode CIRC; (2)
mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca
ekstensif teks berita melalui metode CIRC; (3) mendeskripsikan penigkatan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran membaca ekstensif teks berita melalui metode
CIRC.
Peneltitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan rancangan
penelitian berupa deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan data
berupa aktivitas guru, siswa, serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran
membaca ekstensif teks berita.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang
dilakukan guru tidak monoton atau menjenuhkan, guru tidak melakukan metode
ceramah dalam pembelajaran, guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator.
Hal ini dibuktikan presentase kemunculan aktivitas guru dalam pembelajaran
mengalami peningkatan setiap siklusnya.
Hasil belajar siswa terhadap pembelajaran membaca ekstensif teks berita
meningkat, pada siklus pertama nilai rata-rata siswa sebesar 71,38, jumlah siswa yang
mendapatkan nilai 75 (>75) sebanyak 16 siswa. Pada siklus kedua nilai
rata-rata 79,19, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 (>75)
meningkat menjadi 24 siswa. Pada siklus pertama ketuntasan siswa dalam kelas
hanya 50%, dan pada siklus kedua mengalami peningkatan yaitu 75%.
Kata kunci : Membaca ekstensif, teks
berita, metode CIRC.
PENDAHULUAN
Kemampuan
membaca merupakan salah satu kompetensi berbahasa yang harus dikuasai oleh
siswa selain mendengarkan, berbicara dan menulis. Keempat kompetensi tersebut
harus dikuasai oleh siswa secara utuh. Kemampuan membaca merupakan salah satu
bentuk keterampilan berbahasa komunikasi lisan.
Pembelajaran
bahasa Indonesia diorientasikan untuk mengembangkan empat macam keterampilan
berbahasa, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
(Suyono, 1997:10). Keterampilan menyimak dan membaca memiliki sifat reseptif,
sedangkan keterampilan berbicara dan menulis memiliki sifat produktif.
Sebagai
salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa, membaca merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pesan atau informasi yang
disampaikan, ditulis melalui media kata-kata, bermakna dalam bentuk bahasa yang
dituliskan. Proses tersebut menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu
kesatuan yang padu dapat ditangkap maknanya dalam pandangan sekilas. Pemahaman
bacaan yang dimaksud harus mencakup pesan secara tersirat dan tersurat.
Dalam
kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi
dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah
yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.
Inilah sistem pengajaran yang dikehendaki dalam pengajaran dengan pendekatan
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dalam pendidikan modern (Djamarah dan Zain,
2006: 45).
Guru
sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran harus dapat memilih alat dan
cara pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Dengan adanya alat dan cara
pelaksanaan strategi belajar mengajar yang benar maka tujuan pendidikan akan
tercapai secara maksimal. Untuk mencapai tujuan secara maksimal, tidak hanya
guru yang berperan aktif, tetapi siswa yang harus berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Penelitian
objek ini didasarkan adanya fakta yang telah diketahui karena peneliti adalah
pengajar bahasa Indonesia di kelas tersebut. Adapun fakta yang berhasil
diidentifikasi peneliti antara lain adalah rata-rata siswa kelas VIII-A MTs.
Darussalam masih kesulitan dalam mendata masalah-masalah dari berbagai berita
yang bertopik sama, kesulitan menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita,
kesulitan menyimpulkan kesamaan dan perbedaan masalah melalui kegiatan
membandingkan beberapa teks berita yang dibacanya.
Lemahnya
kemampuan membaca ekstensif teks berita siswa disebabkan pembelajaran yang
lebih menitikberatkan pada aspek kognitif. Pembelajaran dilakukan dengan
penyajian materi dengan ceramah pada siswa. Pengalaman belajar siswa menjadi
kurang karena siswa membaca teks berita hanya berdasarkan penjelasan guru dan
teks berita yang telah disediakan oleh guru. Hal itu menyebabkan hasil belajar
membaca teks berita siswa tidak mencapai kriteria belajar minimal. Oleh karena
itu, perlu diupayakan tindakan perbaikan untuk meningkatkan kemampuan membaca
ekstensif teks berita siswa.
Artikel ini merupakan
bagian dari penelitian yang dilakukan dalam penerapan Metode CIRC pada
pembelajaran membaca ekstensif teks berita pada siswa kelas VIII-A MTs.
Darussalam Kanten Trucuk Bojonegoro.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, secara umum
permasalahan penelitian ini ialah bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca ekstensif teks berita melalui metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) siswa kelas
VIII-A MTs. Darussalam Kanten Trucuk Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013.
Masalah umum tersebut dapat
dirinci menjadi tiga masalah yakni:
(1)
Bagaimanakah peningkatan
aktivitas guru dalam pembelajaran membaca ekstensif teks berita melalui metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) siswa kelas VIII-A MTs. Darussalam Kanten Trucuk
Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013? (2)
Bagaimanakah peingkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca
ekstensif teks berita melalui metode Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) siswa kelas VIII-A MTs.
Darussalam Kanten Trucuk Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013? (3) Bagaimanakah peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca ekstensif teks berita melalui
metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) siswa kelas VIII-A MTs. Darussalam Kanten Trucuk
Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013?
Tujuan Penelitian
Secara
umum, penelitian ini bertujuan menghasilkan deskripsi yang jelas tentang
pembelajaran Kemampuan Membaca
Ekstensif Teks Berita Melalui Metode Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC)
Siswa Kelas VIII-A MTs. Darussalam Kanten Trucuk Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013.
Tujuan
umum tersebut dapat dirinci
menjadi tiga tujuan yakni:
(1)
mendeskripsikan
peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran membaca ekstensif teks berita
melalui metode Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) siswa kelas VIII-A MTs. Darussalam Kanten
Trucuk Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013; (2) mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran membaca ekstensif teks berita melalui metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) siswa kelas VIII-A MTs. Darussalam Kanten Trucuk
Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013; (3) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran membaca ekstensif teks berita melalui metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) siswa kelas
VIII-A MTs. Darussalam Kanten Trucuk Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013.
Hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk dua kepentingan, yakni teoretis dan
praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran bagi pengembangan
khasanah keilmuan bidang pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran
membaca ekstensif teks berita dengan metode CIRC. Secara praktis, hasil
penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak berikut.
(1)
Bagi guru
Dengan
dilaksanakannya penelitian ini, guru dapat dengan baik menerapkan metode CIRC
dalam pembelajaran membaca ekstensif teks berita. Guru dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan melibatkan aktivitas dan pengalaman belajar siswa
melalui penerapan metode CIRC.
(2)
Bagi siswa
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca
ekstensif teks berita secara optimal dengan penerapan metode CIRC. Pembelajaran membaca ekstensif
teks berita dengan metode CIRC dapat
melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa secara simultan dan terpadu melalui
pemerolehan pengalaman belajar.
(3)
Bagi peneliti lain
Hasil
penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam pelaksanaan
pembelajaran membaca ekstensif teks berita dengan metode CIRC. Selain itu, penelitian ini dapat lebih dikembangkan khususnya
aspek pembelajaran membaca ekstensif teks berita atau pun penerapan metode CIRC.
KAJIAN PUSTAKA
Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna
kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan terungkap atau dipahami,
dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik, Hodgson (Tarigan, 2008:7).
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas.
Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang singkat. Pengertian
atau pemahaman yang bertaraf rendah sudah memadai, karena tuntutannya dan juga
bahan bacaan itu sudah banyak, seperti halnya dengan laporan-laporan surat
kabar, yang menjadi tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk
memahami isi penting dengan cepat sehingga dengan demikian membaca secara
efisien dapat terlaksana. Membaca ekstensif ini meliputi; (1) membaca survey (2) membaca sekilas (3) membaca
dangkal (Tarigan, 2008: 32). Dari tiga macam membaca ekstensif tersebut, yang
terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP adalah membaca sekilas (skimming) dan membaca memindai (scanning).
Assegaf (dalam Suyatno, dkk,
2004: 28) menegaskan bahwa “Berita ialah laporan tentang suatu kejadian yang
dapat menarik perhatian pembaca”. Dengan demikian terlihat bahwa berita merupakan bagian terpenting dari media massa.
Kemudian menurut Michel V Charley dalam (Suyatno, dkk, 2004:28) mengatakan
bahwa “Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang
faktual, penting dan menarik bagi sebagian besar pembaca serta menyangkut
kepentingan mereka”. Menurut KBBI (2001: 140) “Berita adalah cerita atau
keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat”.
Metode CIRC
Metode
Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) merupakan
suatu program komprehensif untuk pengajaran membaca dan menulis pada kelas-kelas tinggi di sekolah
menengah pertama dan atas. Siswa bekerja dalam tim belajar kooperatif yang
beranggotakan empat orang (Nur, 2005: 12). Siswa terlibat dalam rangkaian
kegiatan bersama, saling membacakan satu sama lain, menulis tanggapan terhadap
isi bacaan, membuat ikhtisar, berlatih pengejaan, dan pembendaharaan kata.
Metode
Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara
kooperatif-kelompok. (Suyatno, 2009: 68). Pada metode ini siswa dibentuk
kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap wacana dengan langkah-langkah
sebagai berikut; (1) membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara
heterogen, (2) guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran,
(3) siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana dan ditulis pada kertas, (4) mempresentasikan hasil
kelompok, (5) guru membuat kesimpulan, (6)
refleksi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (PTK). Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini
ialah model siklus. Dengan model ini apabila dalam
awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan
pelaksanaan tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya
sampai target yang diinginkan tercapai (Hapsoyo, 1998:2) (Depdiknas, 2009).
Teknik penganalisisan data ini menggunakan
analisis deskriptif kualitatif. Pendekatan yang bersifat deskriptif digunakan untuk menggambarkan kegiatan, aktivitas guru dan siswa selama
pembelajaran berlangsung, serta penilaian lembar kerja siswa.
Subjek
penelitian ini ialah guru peneliti yaitu Taufiq dan siswa kelas VIII-A MTs.
Darussalam Kanten Trucuk Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013. Siswa kelas
VIII-A berjumlah 32 siswa terdiri atas 18 siswa dan 14 siswi. Pengamatan
aktivitas guru dan siswa dilakukan oleh guru mitra yaitu bapak Nazaruddin
Latief, S.Pd. beliau adalah guru bahasa Indonesian di MTs. Darussalam Kanten
Trucuk Bojonegoro
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik. Maksudnya, agar data untuk memperoleh hasil penelitian ini lebih
cermat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah diolah.
PEMBAHASAN
Table 1
Data Hasil
Pengamatan aktivitas Guru
|
Peningkatan
kualitas aktivitas guru dari siklus ke siklus penelitian ini didasarkan pada
persentase kemunculan aktivitas. Persentase kemunculan aktivitas
direpresentasikan pada catatan pengamat atau guru mitra. Artinya, persentase
kemunculan suatu kategori aktivitas guru dari siklus ke siklus dapat
menunjukkan penurunan sebagai representasi aspek kuantitas dan dapat
menunjukkan peningkatan sebagai representasi aspek kualitas. Peningkatan aspek
kualitas itulah yang menjadi orientasi bentuk penetapan indikator keberhasilan
kualitas aktivitas guru penelitian ini.
Berdasarkan
analisis data hasil pengamatan aktivitas guru pembelajaran membaca ekstensif
teks berita dengan metode CIRC
siklus pertama sampai dengan siklus kedua dapat diketahui bahwa kualitas
aktivitas guru dari siklus ke siklus menunjukkan peningkatan. Hal itu
didasarkan pada persentase kemunculan aktivitas guru dalam pembelajaran.
Table 2
Data Hasil
Pengamatan aktivitas Siswa
|
Kualitas
aktivitas siswa mengajukan pertanyaan pembelajaran membaca ekstensif teks
berita dengan metode CIRC siklsu pertama sampai dengan siklus kedua menunjukkan
peningkatan. Aktivitas siswa mengajukan pertanyaan pada pembelajaran siklus
pertama memiliki persentase kemunculan sebesar 7,14%. Aktivitas siswa
mengajukan pertanyaan pada pembelajaran siklus kedua termasuk kedalam aktivitas
yang dominan dengan persentase kemunculan sebesar 11,76%. Persentase kemunculan
aktivitas siswa mengajukan pertanyaan menunjukkan peningkatan. Peningkatan ini
tidak hanya terbatas pada peningkatan persentase kemunculan tetapi juga pada
peningkatan kualitas isi pendapat dan tanggapan siswa.
Aktivitas
siswa mengajukan pendapat dan tanggapan pada pembelajaran siklus pertama
memiliki persentase kemunculan sebesar 10,71%; dan pada pembelajaran siklus
kedua memiliki persentase kemunculan sebesar 11,76%. Persentase kemunculan
aktivitas siswa mengajukan pendapat dan tanggapan pada siklus kedua meningkat.
Kualitas aktivitas siswa mengajukan pendapat dan tanggapan siklus pertama
sampai dengan siklus kedua meningkat.
Aktivitas
siswa mengerjakan tugas pada pembelajaran siklus pertama memiliki persentase
kemunculan sebesar 14,29%; dan pada pembelajaran siklus kedua memiliki
persentase kemunculan sebesar 14,71%. Persentase kemunculan aktivitas siswa
mengerjakan tugas siklus pertama sampai dengan siklus kedua meningkat.
Aktivitas
siswa mempresentasikan hasil penyelesaian tugas pada pembelajaran siklus
pertama memiliki persentase kemunculan sebesar 14,29%; dan pada pembelajaran
siklus kedua memiliki persentase kemunculan sebesar 17,65%. Persentase
kemunculan aktivitas siswa mempresentasikan hasil penyelesaian tugas siklus
pertama sampai dengan siklus kedua meningkat.
Table 3
Data Hasil Belajar Siswa Siklus
I—II
|
Pada
tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar
siswa pembelajaran membaca ekstensif teks berita dengan metode CIRC siklus
pertama sampai dengan siklus kedua mengalami peningkatan. Upaya perbaikan
tindakan pada siklus kedua mampu meningkatkan nilai rata-rata dan nilai
ketuntasan hasil belajar membaca ekstensif teks berita siswa. Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari setiap siklus. Pada siklus
pertama nilai rata-rata 71,38, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 (>75)
sebanyak 16 siswa. Pada siklus kedua nilai rata-rata 79,19, jumlah siswa yang
mendapatkan nilai 75 (>75) meningkat menjadi 24 siswa. Pada siklus
pertama ketuntasan siswa dalam kelas hanya 50%, dan pada siklus kedua mengalami
peningkatan yaitu 75%.
Pencapaian
nilai rata-rata dan nilai ketuntasan siswa hasil belajar siswa siklus kedua
sesuai dengan indikator keberhasilan, yakni nilai rata-rata 79,19 dan nilai
ketuntasan siswa ialah 75% dari seluruh siswa yang mendapatkan nilai 75 atau >75.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar membaca ekstensif teks
berita siswa dapat meningkat dengan menerapkan metode CIRC.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan, penerapan metode CIRC dapat meningkatkan
kemampuan membaca ekstensif teks berita siswa kelas VIII-A MTs. Darussalam
Kanten Trucuk Bojonegoro tahun pembelajaran 2012/2013. Karena metode CIRC
memiliki kelebihan, yakni, guru sebagai fasilitator dan motivator, pembelajaran
siswa dalam diskusi kelompok secara heterogen dan masing-masing kelompok empat
orang dengan demikian kualitas hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu
metode CIRC siswa dapat memberikan tanggapannya secara bebas, dan siswa dilatih
untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain. Hal itu dapat
dijabarkan sebagai berikut:
(1)
Hasil pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran membaca ekstensif teks
berita dengan metode CIRC, dapat disimpulkan bahwa kualitas aktivitas guru dari
siklus ke siklus meningkat. Peningkatan kualitas aktivitas guru pada siklus
pertama yang paling dominan ialah menjelaskan materi pembelajaran,
mengondisikan siswa mempresentasikan hasil penyelesaian tugas dan mengontrol
aktivitas siswa. Peningkatan kualitas aktivitas guru pada siklus kedua yang paling dominan ialah memotivasi siswa
mengajukan pendapat dan tanggapan, mengondisikan siswa mempresentasikan hasil
penyelesaian tugas dan mengontrol aktivitas siswa. (2) Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca ekstensif teks
berita dengan metode CIRC, dapat disimpulkan bahwa kualitas aktivitas siswa
dari siklus ke siklus meningkat. Peningkatan kualitas aktivitas siswa pada
siklus pertama yang paling dominan ialah memperhatikan penjelasan guru,
mengerjakan tugas dan mempresentasikan hasil penyelesaian tugas. Peningkatan
kualitas aktivitas siswa pada siklus kedua
yang paling dominan ialah memperhatikan penjelasan guru, mengajukan
pertanyaan, mengajukan pendapat dan tanggapan, mengerjakan tugas dan
mempresentasikan hasil penyelesaian tugas. (3)
Pencapaian hasil
belajar siswa dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran
membaca ekstensif teks berita dengan metode CIRC menunjukkan peningkatan. Hal
itu dapat diketahui pada hasil belajar siswa siklus pertama perolehan nilai
rata-rata ialah 71,38, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 (>75) sebanyak
16 siswa dan nilai ketuntasan siswa ialah 50%. Nilai rata-rata hasil belajar
siswa siklus kedua ialah 79,19, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 (>75)
sebanyak 24 siswa dan nilai ketuntasan siswa ialah 75%. Pencapaian indikator
keberhasilan hasil belajar siswa yaitu nilai ketuntasan siswa 75% dari
keseluruhan siswa yang mendapatkan nilai 75 atau >75. Indikator keberhasilan
hasil belajar siswa itu dicapai pada pembelajaran siklus kedua.
Dengan demikian,
seorang guru hendaknya mengetahui kecerdasan yang dominan pada diri siswa,
sehingga mudah mendeteksi gaya belajar yang
sesuai dengan siswa. Pada akhirnya pembelajaran akan tercapai.
Saran
Saran penelitian diuraikan sebagai
berikut.
(1)
Bagi guru
Guru
hendaknya dapat menerapkan metode CIRC dalam pelaksanaan pembelajaran.
Penerapan metode CIRC dalam pembelajaran mampu melibatkan aktivitas fisik,
mental dan meningkatkan hasil belajar siswa.
(2)
Bagi siswa
Siswa
hendaknya mampu mengembangkan keterampilan membaca ekstensif teks berita sesuai
dengan kompetensi dasar yang dituntut. Pengembangan keterampilan membaca,
khususnya kemampuan membaca ekstensif teks berita hendaknya dilakukan terus
menerus.
(3)
Bagi peneliti lain
Peneliti
berikutnya hendaknya dapat memperbaiki kekurangan dalam pelaksanaan penelitian
peningkatan kemampuan membaca ekstensif teks berita siswa dengan metode CIRC.
Dengan demikian, peningkatan kemampuan membaca ekstensif teks berita dengan
metode CIRC dapat lebih dioptimalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud,
1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas.
2009. Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Guru; Modul Bahasa Indonesia SMP. Surabaya.
Unesa University Press.
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2006. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nur, Muhammad.
2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Suyatno, dkk.
2004. Belajar Jurnalistik dari Nol. Surabaya: Unesa University Press.
Suyono. 1997. Keterampilan
Menyimak. Surabaya: IKIP Surabaya.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka.
Tarigan, Henry
Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Komentar
Posting Komentar