Seni Tradisional VS Modern
Seni Tradisional VS Modern
KATA PENGANTAR
Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada
awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku,
kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila
masih mempertahankan dan menggunakan seni budaya lokal atau budaya daerah.
Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan
budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang
sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai
dengan kepribadian bangsanya.
Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu
sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga
terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri..
Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama
terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki
merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga
kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat. Pada umumnya
mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri bangsa
yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalmnya.
Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Seni
tradisional vs modern suku sunda yang didalamnya membahas tentang seni tradisional
dan kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa Barat ini menjadi salah satu
sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kesenian dan
kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi
merasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri.
Penyusun
DAFRAT ISI
Kata Pengantar ……………………………………...…….............................………..i
Daftar Isi …………………………...............................………………………………ii
I. Pendahuluan ………………………............................……………………………..1
A. Latar Belakang ...……………………………..........................………………..1
B. Maksud dan Tujuan ………………...............................……………..........…...1
II. Pembahasan ……………………………..........................…………………………2
- Seni Tradisional.................................................................................................2
- Seni Modern.......................................................................................................6
III. Penutup ……………………………………….........................…………………...7
1. Kesimpulan
………………………………...............................…………………….7
2. Saran …………………………………................................………………………..7
Daftar
Pustaka................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai
macam suku bangsa, bahasa,kesenian, adat istiadat atau yang sering kita sebut
kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu
bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni dan budaya.
Tidak bisa
kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya
kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional.
Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang
bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap
kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan
merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas
dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau
daerah.
Karena
kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu,
dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan
dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
B. Maksud dan Tujuan
Karena
menjaga, memelihara dan melestarikan seni dan kebubayaan merupakan kewajiban
setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang
berjudul Seni Tradisional vs Modern yang didalamnya mengulas tentang berbagai seni
dan kebudayaan tradisional Jawa Barat/Sunda. Penyusunan makalan yang berjudul Seni
Tradisional vs Modern ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa suku sunda
merupakan suku yang kaya akanseni dan budaya serta menyadari bahwa menjaga dan
melestarikan seni dan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap orang.
BAB II
PEMBAHASAN
1 SENI TRADISIONAL
Tradisi artinya turun temurun atau
kebiasaan. Seni tradisional berarti suatu kesenian yang dihasilkan secara
turun-temurun atau kebiasaan berdasarkan norma-norma, patron-patron atau pakem
tertentu yang sudah biasa berlaku. Seni tradisi bersifat statis, tidak ada unsur
kreatif sebagai ciptaan baru. Sebagai contoh dapat kita lihat pada lukisan gaya
Kamasan Klungkung, kriya wayang kulit, kriya batik, kriya tenun, dan
sebagainya.
Kecenderungan yang berkembang tentang
pemahaman masyarakat terhadap budaya selalu dikaitkan dengan kesenian. Eskalasi
generasi kita berasumsi bahwa seni tradisional adalah kuno. Maka, secara
berangsur-angsur seni tradisi kita lepas tanpa bekas. Contoh kita baru
kebakaran jenggot setelah seni Reog Ponorogo dicaplok sebagai seni tradisi Malaysia.
Ilustrasi berikutnya, coba kita tanya putra-putri kita: “Siapakah Gatutkoco
itu?” Maka, jawaban sebagian besar pasti tidak tahu.
Sebaliknya,
begitu ditanya siapa Naruto? Maka, ia akan bercerita panjang lebar tentang
Naruto tersebut. Ironis sekali. Mau dibawa kemana generasi kita dalam memahami
seni budaya? Itulah persoalan mendasar yang tidak hanya menggelitik ranah kalbu
untuk diperbincangkan, melainkan harus diperdebatkan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, agar mampu menyeleksi nilai-nilai budaya luhur untuk
dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi bangsa.
Namun
sayang wacana dalam debat calon kandidat Presiden RI 1 pada bulan Juni, Juli
2009 tidak begitu dominan membahas persoalan besar yaitu tentang pentingkah
pemahaman: “Pergulatan Budaya Dalam Pendidikan?”
Kita layak
mengapresiasi positf terhadap UMS (Universitas Muhamadiyah Surakarta), telah
berkenan melaksanakan seminar Internasional yang dibuka oleh ketua Umum PP
Muhamadiyah Prof. Dr. Din Syamsudin tentang: International Interdisciplinnary
sharing ke 104, Kerjasama Antara Pascasarjana, FKI Pusat Studi Kawasan UMS:
“Keraton-Keraton Nusantara Dalam Era Reformasi.” Pembicara: Prof. Dr. Siti
Chamamah (UGM), Prof. Dr.
Farish A. Noor (NTU Singapura), Dr. KP. Wirabumi (Keraton Surakarta), Dr. Nurhadiantomo (UMS), 11 Juli
2009.
Simpulan
penulis dari para narasumber diantaranya mendapat pencerahan dari Prof. Dr.
Siti Chamamah, bahwa pemahaman tentang budaya tidak hanya terpaku pada kesenian
(seni budaya), melainkan memahami sesuatu kebiasaan yang tumbuh dan berkembang
di suatu bangsa untuk diakui nilai-nilai kebenarannya.
Sehingga
kita dapat menafsirkan bahwa, budaya itu bisa berbicara & membahas tentang
seni, adat istiadat, iptek (ilmu pengetahuan & teknologi), imtaq (iman
& taqwa) budipekerti, bahasa dan seterusnya. Seni, bisa dikaitkan dengan
seni klasik meliputi tari gambyong, tari golek manis, tari Reog Ponorogo,
gamelan, keroncong, angklung, wayang orang, wayang kulit, wayang suket, drama
ludruk, ketoprak dan lain-lain.
Suku
Sunda merupaka suku yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Suku sunda adalah
salah satu suku yang memiliki berbagai kebudayaan daerah, diantaranya pakaian
tradisional, kesenian tradisional, bahasa daerah, dan lain sebagainya.
Diantara sekian banyak kebudayaan daerah yang dimiliki
oleh suku sunda adalah sebagai berikut :
1.1 Kesenian Khas Jawa Barat
a. Wayang Golek
Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa
Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang
bersejarah. Wayang Golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang
terbuat dari kayu yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta
dimainkan oleh seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik
tradisional Jawa Barat yang disebut dengan degung.
b. Jaipong
Jaipong merupakan tarian tradisional dari Jawa Barat,
yang biasanya menampilkan penari dengan menggunakan pakaian khas Jawa Barat
yang disebut kebaya, serta diiringi musik tradisional Jawa Bart yang disebut
Musik Jaipong.
Jaipong ini biasanya dimainkan oleh satu orang atau
sekelompok penari yang menarikan berakan – gerakan khas tari jaipong.
c. Degung
Degung
merupakan sebuah kesenian sunda yang biasanya dimainkan pada acara hajatan. Kesenian
degung ini digunakan sebagai musik pengiring/pengantar.
Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik
khas Jawa Barat yaitu, gendang, goong, kempul, saron, bonang, kacapi, suling,
rebab, dan sebagainya.
Degung merupakan salah-satu kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional, selain itu musik degung juga digunakan sebgai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat lainnya.
Degung merupakan salah-satu kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional, selain itu musik degung juga digunakan sebgai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat lainnya.
d. Rampak Gendang
Rampak Gendang merupakan kesenian yang berasal dari
Jawa Barat. Rampak Gendang ini adalah pemainan menabuh gendang secara
bersama-sama dengan menggunakan irama tertentu serta menggunakan cara-cara
tertentu untuk melakukannya, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang
yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh gendang. Biasanya rampak
gendang ini diadakan pada acara pesta atau pada acara ritual.
e. Calung
Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebut
Calung, calung ini adalah kesenian yang dibawakan dengan cara memukul/mengetuk
bambu yang telah dipotong dan dibentuk sedemikian rupa dengan pemukul/pentungan
kecil sehingga menghasilkan nada-nada yang khas.
Biasanya calung ini ditampilkan dengan dibawakan oleh 5 orang atau lebih.
Calung ini biasanya digunakan sebagai pengiring nyanyian sunda atau pengiring
dalam lawakan.
f. Pencak Silat
Pencak silat merupakan kesenian yang berasal dari
daerah Jawa Barat, yang kini sudah menjadi kesenian Nasional.
Pada awalnya pencak Silat ini merupakan tarian yang
menggunakan gerakan tertentu yang gerakannya itu mirip dengan gerakan bela
diri. Pada umumnya pencak silat ini dibawakan oleh dua orang atau lebih, dengan
memakai pakaian yang serba hitam, menggunakan ikat pinggang dari bahan kain
yang diikatkan dipinggang, serta memakai ikat kepala dari bahan kain yang orang
sunda menyebutnya Iket.
Pada umumnya kesenian pencaksilat ini ditampilkan
dengan diiringi oleh musik yang disebut gendang penca, yaitu musik pengiring
yang alat musiknya menggunakan gendang dan terompet.
g. Sisingaan
Sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah
Subang Jawa barat. Kesenian ini ditampilkan dengan cara menggotong patung yang
berbentuk seperti singa yang ditunggangi oleh anak kecil dan digotong oleh
empat orang serta diiringi oleh tabuhan gendang dan terompet. Kesenian ini
biasanya ditampilkan pada acara peringatan hari-hari bersejarah.
h. Kuda Lumping
Kuda Lumping merupakan kesenian yang beda dari yang
lain, karena dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang
akan memainkannya seperti kesurupan. Kesenian ini dimainkan dengan cara orang
yang sudah kesurupan itu menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta
diringi dengan tabuhan gendang dan terompet. Keanehan kesenian ini adalah orang
yang memerankannya akan mampu memakan kaca serta rumput. Selain itu orang yang
memerankannya akan dicambuk seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya kesenian
ini dipimpin oleh seorang pawang.
Kesenian ini merupakan kesenian yang dalam
memainkannya membutuhkan keahlian yang sangat husus, karena merupakan kesenian
yang cukup berbahaya.
i. Bajidoran
Bajidoran merupakan sebuah kesenian yang dalam
memainkannya hampir sama dengan permainan musik modern, cuma lagu yang
dialunkan merupakan lagu tradisional atau lagu daerah Jawa Barat serta
alat-alat musik yang digunakannya adalah alat-alat musik tradisional Jawa Barat
seperti Gendang, Goong, Saron, Bonang, Kacapi, Rebab, Jenglong serta Terompet.
Bajidoran ini biasanya ditampilkan dalam sebuah panggung dalam acara
pementasan atau acara pesta.
j. Cianjuran
Cianjuran merupakan kesenian khas Jawa Barat. Kesenian
ini menampilkan nyanyian yang dibawakan oleh seorang penyanyi, lagu yang
dibawakannya pun merupakan lagu khas Jawa Barat. Masyarakat Jawa Barat
memberikan nama lain untuk nyanyian Cianjuran ini yaitu Mamaos yang artinya
bernyanyi.
k. Kacapi Suling
Kacapi suling adalah kesenian yang berasal dari daerah
Jawa Barat, yaitu permainan alat musik tradisional yang hanya menggunakan
Kacapi dan Suling. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi
nyanyian sunda yang pada umumnya nyanyian atau lagunya dibawakan oleh seorang
penyanyi perempuan, yang dalam bahasa sunda disebut Sinden.
l. Reog
Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebut
Reog, kesenian ini pada umumnya ditampilkan dengan bodoran, serta diiringi
dengan musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian ini biasanya dimainkan
oleh beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan berbakat seni. Kesenian
ini ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita yang kebanyakan cerita
yang dibawakan adalah cerita lucu atau lelucon.
2. SENI MODERN
Seni modern merupakan kesenian yang menghasilkan karya-karya baru.
Seniman yang kreatif akan menghasilkan karya seni yang modern, karena di
dalamnya ada unsur pembaharuan, baik dari segi penggunaan media, teknik
berkarya maupun unsur gagasan/ide. Seni modern tidak terikat oleh ruang dan
waktu, baik itu karya yang dihasilkan di masa lampau maupun pada masa kini asalkan
ada unsur kreativitasnya. Karya-karya seni rupa modern dapat dilihat pada
lukisan karya Van Gogh, Pablo Picasso, Affandi, Basuki Abdullah, Gunarsa,
patung karya G. Sidharta, Edi Sunarso, Nuarta, dan sebagainya.
Seni modern
meliputi musik pop, rock, jaz, rege, drama, film, dan lain-lain. Iptek meliputi
penggunaan telephone, handphone, komputer, internet, transportasi, kereta api,
motor, mobil, kapal laut, pesawat terbang dan lain-lain. Adat istiadat meliputi
rumah gaya Minangkabau, Padang,
Betawi, Jawa, Bali, Lombok, Dayak, Goa, Ambon,
Irian, Asmat dan lain-lain
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Suku Sunda yang berada di daerah Jawa Barat merupakan
suku yang memiliki berbagai seni dan kebudayaan, mulai dari adat istiadat
sehari-hari, kesenian, acara ritual, dan lain-lain.
Semua itu membuktikan bahwa suku sunda merupakan suku
yang kaya akan budaya daerah.
Diantara sekian banyak kesenian dan kebudayaan yang
dimiliki suku sunda, ada beberapa kesenian dan kebudayaan yang sangat populer,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pakaian adat khas Barat yang disebut Kebaya
2. Wayang Golek
3. Jaipong
4. Degung
5. Rampak Gendang
6. Calung
7. Pencak Silat
8. Sisingaan
9. Kudalumping
10. Bajidoran
11. Cianjuran
12. Kacapi Suling, dan
13. Reog.
Tidak hanya dibidang kesenian, suku sunda juga memiliki
berbagai macam budaya daerah yang sangat menarik.
2. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya
kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan
sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai
kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal
atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari
kepribadian bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Farish A. Noor. 2009. Makalah. From Kings to Citizens.
2. Siti Chamamah. 2009. Makalah. Peran Keraton
Dalam Era Revolusi.
3. Nurhadiantomo. 2009. Makalah. Menuju Rekonstruksi Kebenaran Sejarah Keraton
3. Nurhadiantomo. 2009. Makalah. Menuju Rekonstruksi Kebenaran Sejarah Keraton
Surakarta
Hadiningrat.
4. KP. Wirabumi (Keraton Surakarta). Ceramah.
5. Julianto Ibrahim. 2008. Kraton Surakarta & Gerakan Anti Swapraja. Malioboro
4. KP. Wirabumi (Keraton Surakarta). Ceramah.
5. Julianto Ibrahim. 2008. Kraton Surakarta & Gerakan Anti Swapraja. Malioboro
Press.
Komentar
Posting Komentar