Tupoksi Kepala Sekolah dalam Konsep “EMASLIM”
Oleh: Taufiq |
Setelah membaca buku Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) ternyata Kepala Sekolah
adalah pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian proses pendidikan dan
pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan pendidikan dan pembelajaran di sekolah
menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah.
Pendidik
adalah pihak yang melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran yang langsung
berhadapan dengan peserta didik, bertanggung jawab terhadap keluaran proses
pembelajaran di sekolah.
Sementara
tenaga kependidikan merupakan pendukung dalam penyelenggaraan pendidikan dan
ikut menentukan keberhasilan penyelenggaraan sekolah. Hubungan harmonis ketiga
unsur ini, akan menentukan keberhasilan pelayanan dan keluaran sekolah, dan
pihak pertama yang dimintai pertanggungjawaban dalam layanan dan keluaran sekolah.
Dengan konsep “EMASLIM”
(Edukator,Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator),
maka perlu dan penting untuk dipahami juga diimplentasikan dalam sekolah.
- Sebagai Edukator, yaitu membimbing terhadap para guru, karyawan, siswa, dan staf.
- Sebagai Manager, yaitu menyusun program, menyusun personal dalam organisasi, menggerakkan staf, guru, dan karyawan, dan mengoptimalkan sumber daya sekolah.
- Sebagai Administrator, yaitu mengelola administrasi KBM dan Bimbingan Koseling (BK), administrasi kesiswaan, administrasi ketenagaan, administrasi keuangan, dan administrasi sarana dan prasarana.
- Sebagai supervisor, yaitu menyusun program supervisi, melaksanakan supervisi, dan menggunakan hasil supervisi.
- Sebagai Leader, yaitu memiliki kepribadian yang kuat, memahami anak buah yang baik, memiliki Visi dan memahami Misi Sekolah, memiliki kemampuan mengambil keputusan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi.
- Sebagai Inovator, yaitu kemampuan mencari dan menemukan gagasan baru untuk pembaharuan sekolah, kemampuan melakukan pembaharuan sekolah.
- Sebagai Motivator, yaitu kemampuan mengatur lingkungan kerja (fisik), mengatur suasana kerja (non-fisik), menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.
- Sebagai Entrepreneur, yaitu berperan untuk melihat adanya peluang dan memanfaatkan peluang tersebut untuk kepentingan sekolah. (MBM: 2009)
Sejarah
kesuksesan dan kegagalan seorang pemimpin membuat perbedaan besar dalam
kredibilitasnya. Orang-orang mengetahui ketika kita membuat kesalahan. Jika
kita mengakuinya, kita akan dengan cepat mendapatkan kepercayaan kembali
mereka.
Ada tiga kualitas yang harus menjadi teladan
dari seorang pemimpin untuk membangun kepercayaan: kemampuan, hubungan, dan
karakter. Orang-orang akan memaafkan kesalahan yang umum berdasarkan dari
kemampuan, khususnya jika mereka dapat melihat bahwa kita masih terus bertumbuh
sebagai seorang pemimpin. Namun mereka tidak akan mempercayai seseorang yang
memiliki karakter yang kurang baik.
Komentar
Posting Komentar